Friendship

Hallo semuanya, tema kali ini bukan tentang cowok lagi loh. Kenapa? Karena masalah yang kita hadapi (remaja) itu bukan cuma sekedar masalah cowok aja kan? Ga seperti yang dipikiran oleh orang tua kebanyakan, kita sebagai remaja juga punya masalah dengan pertemanan, nilai, dan banyak hal lain, tapi pada kenyataannya, tidak sedikit orang tua yang mengatakan bahwa remaja itu mikirnya cuma tentang pacaran saja.
Oleh karna itu artikel ini ditulis, supaya orang tua juga mengerti bahwa permasalahan yang sering dihadapi oleh remaja bukanlah masalah cowok/cewek, melainkan juga mengenai friendship. Kita semua pasti mempunyai teman yang paling kita percaya, paling kita sayang, paling kita ga mau kehilangan kan? Bahkan biasanya bukan cuma satu orang, bisa lebih dari satu, bisa juga teman teman satu geng.

Tapi gimana jadinya kalau teman yang paling kita percaya, teman yang paling kita sayang, teman yang paling penting dalam hidup kita malah bikin kita kecewa? Sakitnya lebih sakit daripada putus sama pacar loh!

Buat kalian yang lagi pacaran, yang udah sayang banget ama pasangannya, mungkin kalian ga setuju sama statementku diatas, tapi beneran loh, lebih sakit ditusuk dari belakang oleh sahabat dekat dari pada harus putus sama pacar, pacar itu kalau putus masih bisa jadi teman, ya walaupun kebanyakan orang ga bisa, tapi kalau udah ditusuk dari belakang oleh sahabat sendiri, kalian pasti udah ga bisa percaya ama mereka lagi, dan sahabat itu ga gampang loh didapat.

Proses kita menemukan sahabat itu ga selalu sama, ada yang tiba tiba aja jadi sahabat, ada yang memang udah temenan dari kecil dan kemudian jadi sahabat, ada juga yang sebenarnya diawal mereka ga suka satu sama lain, tapi pada akhirnya malah jadi sahabat. Mungkin kalau mau di buat listnya bisa ditulis kayak gini

Unpredictable things in life:

• Birth
• Death
• Future
• Friendship

Engga percaya? Coba deh, pikirin satu orang sahabat kalian yang bener-bener kalian sayang dan orang terpenting di hidup kalian, inget ga hari pertama kalian ketemu? Inget ga gimana caranya jadi sahabat? Inget ga kesamaan kesamaan dan kekonyolan yang ada diantara kalian? Kebanyakan dari kita pasti engga inget, apa lagi yang punya short-term memory lost *Ini sebenernya mau nyindir orang, tapi kayaknya aku juga gini deh._.*

Pernah ga kalian ngebayangin, orang yang kita pikir ga bakal pernah jadi teman kita, bahkan kita dari awal udah mikir yang engga-engga tentang dia, tapi malah menjadi orang yang paling penting dihidup kita, become the one who brighten up your day, dan kalian selalu mau mereka untuk ada samping kita, karena mereka udah menjadi bagian dari hidup kalian, tapi pada akhirnya mereka malah ngecewain kita, ngomongin kita dibelakang. Ga sedikit yang ngalamin masalah ini. Remaja jaman sekarang pasti pernah ngomongin orang dibelakang.

Seperti bagian dari perbincangan sehari-hari. Bagian dari gosip, dan seakan-akan tidak ada yang salah, tapi ga ada orang yang suka dibicarain dibelakang, jika dipost-post sebelumnya aku mengambil cerita dari temanku yang cowok, kali ini aku akan mengambil cerita dari temanku yang cewek. Dia ini orang yang paling ga pernah bisa baik ke orang kecuali memang sudah dekat, dia paling gengsian juga paling rempong, tapi sebenernya dia orangnya baik banget.

Semua berawal dari suatu kejadian disekolah yang sangat simple, geng. Untuk jaman sekarang geng itu bisa disebut hal yang sangat biasa. Bukan cuma di SMA atau kuliahan yang ada geng, bahkan sekarang saja anak SD juga udah mengerti apa yang dimaksud dengan geng. Satu geng ini terbentuk oleh 2 orang cewek dan 2 orang cowok. Bukan kelompok orang yang berpacaran ya, mereka ini cuma berteman. Tapi semuanya berubah saat negara api menyerang

Eh, lupa ini bukan film avatar ya ._. Okay, jadi semuanya ini berubah sejak field trip ke Bali. Dari ke4 orang yang bersahabat itu, muncul yang namanya rasa nyaman, dan kemudian terbentuklah satu pasangan, dan satu HTS-an. Sebenernya bukan HTS-an juga sih, tapi ya mau gimana, ga pacaran, tapi dibilang temenan juga terlalu mesra, jadi HTS-an mungkin istilah yang cocok untuk mereka.

Disini kita bakal ngebahas yang HTS-an ini. Setelah field trip ke bali, mereka makin dekat dan ngebentuk satu online shop, adminnya cuma mereka berdua, ga sedikit yang ngeledek "Cieee udah bikin usaha dagang untuk masa depan bersama yaa..." Tapi mereka selalu bilang kalau mereka cuma temanan. Well, at least mereka ga bo'ong, mereka memang cuman temanan, sampai suatu hari, ada seseorang yang misterius *sampai sekarang belum diketahui siapa* ngomong ke cowok ini kalau temanku yang cewek sering ngomongin dia dibelakang.

Kalian pasti bisa ngebayangin rasanya gimana, rasa pasti shock, kaget, sakit hati tapi ga bisa apa-apa. Namun saat itu si cowok ini ga terlalu ambil pusing. Tapi dia juga mulai ngomongin cewek ini dibelakang si cewek. Sayang sekali, cowok itu cerita kepada orang yang salah, dia cerita ke teman yang deket banget sama si cewek ini. Terntu cewek ini marah ketika mendengar kalau sahabat yang dianggap paling penting di hidup dia bisa sampai hati buat ngomongin dia di belakang.

Jika kita melihat dari sudut pandang orang ke-3, tentu ga salah kalau yang cowok ngebicarain si cewek di belakang dia, karena ada orang yang mengatakan bahwa cewek itu juga ngebicarain dia dibelakang. Tapi apa jadinya kalau sebenarnya dan kenyataanya, cewek ini GA PERNAH SEKALI PUN ngebicarain cowok ini dibelakang dia. 

Ini bukan cerita fiksi yang alurnya bisa diubah-ubah oleh pengarangnya, karena ini kisah nyata. Ini bukan cerita yang simple karena apapun itu yang sudah melibatkan perasaan tidak pernah simple. Setelah kejadian tersebut, hubungan kedua orang ini mulai renggang. Online shop milik mereka berdua juga sudah ditutup. Uang hasilnya sudah dibagi dua, dan yang paling extreamnya, dompet yang mereka pakai untuk nyimpan uang dari online shop mereka, tiket nonton mereka dan bukti transfer dari online shop mereka dibuang begitu saja ke tempat sampah.

Padahal dompetnya masih bagus loh, terus juga ada sticker lucunya, tapi sayang banget ya udah dibuang. Padahal kalau mau dipikir pake otak dagang, harusnya dompetnya dijual aja, 50k gitu, kan lumayan tuh, bisa di bagi dua, bisa juga dikasih ke aku ga bakal nolak kok, he he he *ngaco dikit gapapa ya*

Anyways, saat kemaren ini nanyain mereka masing masing, buat tau aja sih masih mungkin atau engga buat sahabatan atau paling engga sih temenan lagi, ternyata mereka berdua udah ga mau juga. Pas ditanya kenapa, si cewek ngomong kalau dia udah terlalu kecewa sama si cowok ini. Sedangkan yang cowoknya ga mau lagi soalnya dia udah ga mau ngurus masalah kayak gini lagi.

At the end, kita ga tau apa mereka beneran ga bakal jadi teman lagi atau mungkin salah satu dari mereka mau berubah pikiran buat ngalah dan duluan minta maaf, even if they did nothing wrong. Karena perteman itu buat aku sih lebih penting daripada ego. Ada juga yang bilang "Sorry doesn't always means you did something wrong, sometimes it just because you value your friendship more than your ego"

So, buat kalian yang lagi berantem sama sahabat kalian, mending minta maaf deh, walaupun kalian ga salah, ga ada susahnya kan buat nurunin gengsi kita dikit, bilang kata "Sorry" dari pada kita harus kehilangan seorang sahabat. Belajarlah buat mengalah, mengalah itu bukan berarti kalah kok guys :) Sekian untuk posting kali ini ya, thanks buat yang udah baca posting aku dari awal, semoga masih betah bacanya ya, jangan boring boring ya, kalau ada comment masukan atau saran sangat aku hargai loh ;) Mkbye guys, love ya :D